Dan Bandung
Bandung berdiri anggun di bawah langit malam yang teduh. Udara sejuk mengalir lembut, membawa aroma tanah basah yang tersisa setelah hujan. Kabut tipis menyelimuti perbukitan di kejauhan, sementara lampu-lampu kota berpendar hangat, memantulkan cahayanya di jalanan yang basah.
Di sepanjang Braga, gedung-gedung tua berdiri kokoh, menyimpan cerita masa lalu dalam dindingnya yang artistik. Lampu jalan menerangi trotoar berbatu, menciptakan bayangan panjang yang menari pelan di permukaan aspal. Hujan yang baru reda meninggalkan jejak kilauan di setiap sudut kota, memperindah pesona malam yang tenang.
Di utara, siluet Gunung Tangkuban Perahu tampak samar di bawah cahaya rembulan. Udara dingin dari perbukitan Lembang turun perlahan, menyatu dengan semilir angin yang membawa aroma bunga dari taman-taman kota. Sungai Cikapundung mengalir tenang di antara bangunan-bangunan modern dan tradisional, mencerminkan wajah Bandung yang selalu harmonis dalam perubahan.
Dan Bandung tetap memesona. Dalam sunyi, kota ini bercerita lewat setiap sudutnya—lewat jalan-jalan yang rapi, taman-taman yang hijau, serta langit luas yang selalu menaunginya dengan kasih sayang.
Komentar
Posting Komentar